Tuesday, December 23, 2008

Siapkah Mental Anda Jadi Pengusaha ?

Kenyataan bahwa kenaikan biaya hidup tidak seimbang dengan pemasukan dari Gaji (sebagai karyawan, hendaklan dapat disikapi oleh semua orang bahwa ternyata mengandalkan penghasilan dari gaji saja tidaklah cukup untuk memenuhi peningkatan biaya hidup yang terus melambung. Namun anda juga tidak bisa serta merta meninggalkan pekerjaan anda dan tiba2 tiba menjadi pengusaha, ini namanya "bunuh diri". Untuk memiliki usaha sendiri perlu proses yang membutuhkan kesabaran, ketekunan, keuletan, kreatifitas dan "impian untuk berhasil". Itulah Modal utama yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha. Jangan terjebak dengan Modal yang berbentuk uang, karena dengan ke 5 modal diatas anda dapat menciptakan Modal yang berbentuk uang. Tanpa ke 5 modal diatas Modal uang berapapun yang anda punya akan ludes tanpa hasil.

Masalahnya sekarang, bagaimanakah mewujudkan jutaan mimpi anda menjadi kenyataan? Apa saja faktor-faktor psikologis yang harus dimiliki oleh pengusaha sehingga impian indah itu dapat terwujud?

Ada beberapa Alternatif yang dapat dipilih dalam menggapai mimpi indah itu.

1. Menjadi wirausahawan mandiri
3 jenis modal utama yang menjadi syarat: (1) sumber daya internal yang berupa kepintaran, ketrampilan, kemampuan menganalisa dan menghitung risiko, keberanian dan memiliki visi jauh ke depan. (2) sumber daya eksternal, social network, uang yang memadai sebagai modal awal (minimal untuk beli pulsa Handphone). (3) faktor X, yaitu kesempatan dan "keberuntungan".
Jangan berharap beruntung bila anda samasekali tidak mau berusaha.

2. Bertemanlah dengan orang yang mempuyai “mimpi” serupa dengan anda.
Carilah teman/kenalan/saudara/tetangga anda yang sekiranya mempunyai "mimpi" yang serupa dengan anda, bila anda ingin jadi pengusaha banyak-banyaklah bergaul dengan para pengusaha, bergaulah dengan pengusaha yang berhasil dan jangan bergaul dengan pengusaha yang gagal karena anda akan dibuat olehnya menjadi takut dengan cerita2 kegagalannya.

3. Bila Modal anda terbatas, jualah mimpi anda kepada pemilik modal
Hal yang paling mudah dilakukan adalah menjual mimpi anda kepada pemilik modal. Tentunya hal ini membutuhkan kepercayaan yang harus anda banguna untuk meyakinkan pemilik Modal.
Mimpi anda bisa berupa kemampuan anda dalam menjual produk yakinkan bahwa anda punya network yang cukup luas sehinggga bisa menjual produk yang dihasilkan. Atau paling sederhana bila anda mempunyai jaringan yang luas anda bisa menjadi mitra/agen untuk mendistribusikan produk dari pemilik modal. Dengan komisi dari hasil penjualan tersebut lama - kelamaan modal akan terkumpul juga.

Sebagai contoh :

Dari beberapa agen saya (distributor batik saga -- lihat :http://www.batiksaga.com) ternyata mereka dapat menjual dengan baik dan dapat mengumpulkan modal hanya dengan membawa barang-barang produk saya tanpa harus mengeluarkan modal untuk kulakan. Yang terpenting anda harus bisa membangun kepercayaan dengan si pemilik produk.

Mentalitas Wirausahawan: Mitos atau Realita?

Selain faktor di atas, ada beberapa faktor lain yang turut menentukan apakah seseorang bisa menjadi seorang wirausahawan yang sukses. Beberapa di antaranya adalah:

1. Kreatif & Inovatif
Seorang wirausahawan dituntut memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih dari non-wirausahawan. Hal-hal yang belum terpikirkan oleh orang lain harus sudah terpikirkan olehnya dan dia mampu membuat hasil inovasinya itu menjadi “demand”. Contoh : bagaimana usaha Tela-Tela mengubah singkong menjadi makanan yang menciptakan omset milyaraan rupiah

2.Confident, Tegar dan Ulet
Wirausahawan dituntut memiliki rasa percaya diri yang tinggi, tegar dan sangat ulet. Tidak ada dalam kamus mereka itu "putus asa". Masalah harus dihadapi dan bukan dihindari. Kegagalan adalah pelajaran bagi mereka dan akan membuatnya lebih hebat. Semangatnya tidak pernah luntur, selalu berpirikan positif bahwa selalu ada jalan di depan sana.

3.Pekerja Keras
Waktu kerja bagi seorang wirausahawan tidak ditentukan oleh jam kerja. Saat ia sadar dari bangun tidurnya, pikirannya sudah bekerja membuat rencana, menyusun strategi atau memecahkan masalah. Kadang dalam tidurnyapun ia tetap berpikir. Membiarkan waktu berlalu tanpa ada yang dipikirkan atau dikerjakan kadang membuatnya merasa “tidak produktif” atau merasa kehilangan kesempatan.

4.Pola Pikir Multi-tasking
Seorang wirausahawan sejati dituntut untuk mampu melihat sesuatu dalam perspektif/dimensi yang berlainan pada satu waktu (multi-dimensional information processing capacity). Bahkan ia juga mampu melakukan “multi-tasking” (melakukan beberapa hal sekaligus). Semakin tinggi kemampuan seorang wirausahawan dalam multi-tasking, semakin besar pula kemungkinan untuk mengolah peluang menjadi sumber daya produktif.

5.Mampu Menahan Nafsu untuk Cepat Menjadi Kaya
Jangan bernafsu untuk sepat kaya, karena semua itu perlu proses. Kaya mendadak dapat menjerumuskan anda ke miskin mendadak bila tidak bijak dalam mengelola keuangan anda.
Wirausahawan yang bijak biasanya sangat berhati-hati dalam menggunakan uangnya terutama jika ia dalam tahap awal usahanya. Setiap pengeluaran untuk keperluan pribadi dipikirkannya secara serius sebab ia sadar bahwa sewaktu-waktu uang yang ada akan diperlukan untuk modal usaha atau modal kerja.

Pengusaha harus sadar bahwa keuntungan usaha tidaklah selalu menetap, kadang ia harus merugi dan perusahaan harus tetap dipertahankan. Oleh sebab itu, jika ia memiliki keuntungan 10, hanya sepersekian yang digunakan untuk keperluan pribadinya. Sebagian besar disimpannya untuk digunakan bagi kemajuan usahanya atau untuk tabungan jika ia terpaksa mengalami kerugian.

Wirausahawan yang bijak juga mengerti bahwa membangun sebuah perusahaan yang kokoh dan mapan memerlukan waktu bertahun-tahun bahkan tidak jarang belasan atau puluhan tahun. Seorang wirausahawan yang memulai usahanya dari skala yang kecil hingga menjadi besar akan mampu menahan nafsu konsumtifnya. Baginya, pengeluaran yang tidak menghasilkan akan dianggap sebagai sebuah kemewahan. Jika tabungannya tidak cukup untuk membeli kemewahan itu, dia akan menahan diri sampai tabungannya jauh berlebih. Ia juga menghargai keuntungan yang sedikit demi sedikit dikumpulkannya. Keuntungan itu diinvestasikannya ke dalam usaha lainnya sehingga lama-kelamaan hartanya bertambah banyak. Dalam hal ini memang ada benarnya pepatah yang mengatakan: “hemat pangkal kaya”.

Hindari nafsu konsumtif. Keuntungan jangan dihabiskan untuk berbagai jenis kemewahan dan hal yang tidak produktif sehingga tidak ada lagi tabungan untuk perluasan perusahaan atau untuk bertahan pada masa sulit. Perusahaanpun tidak lama bertahan.

6.Keberanian untuk mengambil risiko
Seorang wirausahawan berani mengambil risiko. Semakin besar risiko yang diambilnya, semakin besar pula kesempatan untuk meraih keuntungan karena jumlah pemain semakin sedikit. Tentunya, risiko-risiko ini sudah harus diperhitungkan terlebih dahulu.

7.Faktor Lainnya
Masih banyak lagi faktor yang belum terungkap dalam artikel ini. Saya berharap para pembaca yang memiliki pengalaman lain mau membagikan pengalamannya agar dapat menjadi inspirasi bagi calon-calon wirausahawan baru. Negara kita memang sedang membutuhkan wirausahawan baru untuk membangun kembali ekonomi yang morat-marit ini.

“Selamat merealisasikan mimpi ANDA”. (jp)

No comments: